Teks Lagu Engkaulah Sumber Kekuatan Hatiku
Bapak, meski kini aku belum bisa membalas cintamu, dalam setiap sujudku, aku selalu meminta kepada Allah agar Ayah selamat di dunia maupun di akhirat kelak. Aku selalu berdoa agar Allah bukakan pintu surga luas dan indah untukmu ayahku. Aku tahu, dalam setiap marahmu padaku, sebenarnya engkau sayang padaku. Ketika aku pulang terlalu malam, engkau langsung memarahiku. Kadang, aku kesal dan jengkel dimarahi oleh ayahku, tapi itulah tanda cintamu padaku. Ingin rasanya mempunyai pendamping hidup kelak seperti dirimu, yang selalu sabar, yang selalu tangguh dalam menghadapi berbagai cobaan, yang selalu berjiwa pemimpin untuk melindungi keluarga, dan yang selalu menjadi nomor satu kebanggaan di keluarga.Karena bagiku, hanya ayah. Lelaki satu-satunya yang tidak pernah membuat hatiku terkoyak oleh luka, tidak pernah membuat hatiku hancur, tidak pernah mengecewakan. Iya, hanya ayah, lelaki yang selalu berusaha menepati janji, yang selalu berusaha membuat anak-anak nya tersenyum. Walau saat itu ayah sebenarnya telah letih dan capek seharian mencari nafkah di kantor.Masih jelas dalam ingatanku ketika aku kala itu duduk di bangku sekolah menengah atas, dimana waktu itu sedang hitz handphone yang ada kameranya. Tentu di sekolahku pun, sebagian siswa dan siswinya punya handphone seperti itu. Saat itu handphone ku masih yang standard dan belum memiliki kamera. Pulang ke rumah, aku uring-uringan minta dibelikan handphone berkamera itu dengan segera karena aku tidak mau ketinggalan zaman. Akhirnya aku bilang ke ayahku perihal handphone berkamera tersebut.Awalnya ayah agak menolak membelikan aku handphone berkamera tersebut karena kata beliau kalau anak sekolah, lebih baik punya handphone yang biasa-biasa saja. Yang penting bisa sms dan telepon, karena kalau mahal-mahal nanti takut dicuri orang. Tapi, aku yang saat itu masih bisa dibilang ABG (Anak Baru Gede) yang juga labil, bersikeras untuk dibelikan handphone berkamera tersebut. Saat itu ayahku baru pulang kerja, belum makan, dan hanya menaruh tas kantornya saja di ruang tamu. Ayahku langsung mengajakku pergi ke toko handphone untuk membelikan handphone berkamera idamanku. Jujur, saat itu, aku merasa tidak enak karena terlalu memaksakan keinginanku untuk mempunyai handphone berkamera dan minta segera langsung dibelikan oleh ayahku. Dan ayahku pun berkata Handphone nya dijaga baik-baik ya, nak. Jangan sampai hilang. Semoga kamu senang punya handpone berkamera ini. Dan sejak saat itulah, aku bertambah sadar bahwa bapak sangat sayang padaku. Bapak, engkau yang terbaik. Engkau malaikatku. Engkau segalanya bagiku dan bagi keluarga kita. Bapak, doaku akan selalu menyertaimu...